Total Tayangan Halaman
Tentang Saya
Nama saya Sandy Yoga Ramadhan, biasa dipanggil Sandy. Saya terlahir dari pasangan Sularno dan Tri Widarningsih yang lahir di kecamatan panjang, kota Bandarlampung 9 Januari 1998. Merupakan anak pertama dari dua bersaudara, adik saya perempuan bernama Sylvi Alfa Centauri, yang sekarang masih menjadi siswa aktif di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Ayah saya mengajar sebagai guru di SMA Negeri 10 Bandarlampung, sedangkan ibu saya mengurusi urusan rumah tangga keluarga kami yang beralamat di Jalan Putri Balau, Gang Prajurit 2 Kecamatan Kedamaian, Kota Bandarlampung.
Masa kecil saya banyak dihabiskan di lingkungan nenek saya, dikarenakan pada masa itu kedua orang tua saya bekerja dari pagi hingga sore hari (waktu itu ibu saya masih menjadi karyawan di salah satu kantor Pedagang Besar Farmasi atau PBF). Kediaman nenek saya berada di Jalan Soekarno Hatta, Kampung Karang Mekar, Panjang yang ditempuh sekitar setengah jam menggunakan mobil dari kediaman saya. Disana pula saya bersekolah, tepatnya di SD Xaverius panjang, tetapi hanya sampai dua tahun saya bersekolah disana, pada kelas tiga, saya pindah sekolah di SD Al-Kautsar Bandarlampung dan akhirnya menamatkan sekolah dasar disana pada tahun 2009.
Setelah itu, saya melanjutkan sekolah melalui tahap seleksi masuk sekolah menengah pertama se-kota Bandarlampung, dan pada akhirnya saya diterima di salah satu SMP Negeri favorit saat itu, SMP Negeri 1 Bandarlampung. Singkat cerita, setelah mengalami masa-masa bersekolah selama tiga tahun disana, saya dinyatakan lulus pada sekolah menengah tingkat pertama ini pada tahun 2012 dengan nilai akhir yang cukup memuaskan. Tahap seleksi selanjutnya, yaitu seleksi masuk sekolah menengah atas, pada waktu itu saya diterima di pilihan ketiga yaitu di SMA Negeri 15 Bandarlampung, awalnya saya sempat merasa kecewa karena gagal masuk di pilihan pertama, tetapi pada akhirnya saya mulai tau arti dibalik semua ini. Di sana saya belajar banyak hal dan tentunya juga melewati masa-masa indah ketika SMA. Tak terasa waktu tiga tahun itu berjalan sangat cepat, yang pada akhirnya saya harus dihadapkan pada ujian sekolah terakhir, ya, Ujian Nasional tingkat SMA tahun 2015. Rasa tegang bercampur sedih bercampur pada saat itu karena merupakan saat-saat terakhir bersama kawan-kawan di SMA. Dan akhirnya pada waktu pengumuman kelulusan diumumkan dan mengetahui kami semua lulus 100%, kami gembira bercampur haru. Tetapi itu semua belum selesai, saya harus menjalani seleksi bersama masuk perguruan tinggi nasional (SBMPTN) setelah sebelumnya gagal masuk melalui jalur undangan. Selama kurang lebih satu bulan saya mempersiapkan diri menjalani tes, akhirnya tiba tes itu. Rasa tegang kembali menyelimuti pada saat pengerjaan tes. Pada waktu itu pilihan saya adalah Farmasi-UNBRAW, Farmasi-UNSRI, serta Pend. Matematika UNILA. Selang waktu tes hingga pengumuman kelulusan ialah sebulan, pada waktu itu saya hanya bisa berdoa semoga dapat diterima di salah satu dari pilihan ke tiga saya. Saat tiba waktu pengumuman yang diumumkan di internet, waktu itu mungkin belum saatnya saya ditrima di PTN, saya gagal masuk di ketiga pilihan itu. Ada rasa kecewa serta sedih, tetapi dukungan dari orang-orang terdekat kembali membangkitkan semangat saya untuk memutskan mengikuti ujian mandiri di Universitas Sriwijaya. Saya mempersiapkan diri lebih giat lagi untuk mengikuti tes tersebut, mengorbankan semuanya dan juga rela datang jauh-jauh ke Palembang untuk mengikuti tes ini. Akhirnya sebuah usaha keras tidak mneghianati hasil, pada saat pengumuman akhirnya tertera nama saya diterima di jurusan Farmasi-Universitas Sriwijaya, jurusan pilihan saya.
Setelah melakukan registrasi, mengikuti pelantikan, dan menjalani Pengenalan Kehidupan Kampus, saya telah resmi menjadi salah satu mahasiswa Farmasi di Universitas Sriwijaya. Saya ingin menjadi seorang Apoteker yang berguna bagi masyarakat, dan tentunya membanggakan kedua orang tua saya.
Masa kecil saya banyak dihabiskan di lingkungan nenek saya, dikarenakan pada masa itu kedua orang tua saya bekerja dari pagi hingga sore hari (waktu itu ibu saya masih menjadi karyawan di salah satu kantor Pedagang Besar Farmasi atau PBF). Kediaman nenek saya berada di Jalan Soekarno Hatta, Kampung Karang Mekar, Panjang yang ditempuh sekitar setengah jam menggunakan mobil dari kediaman saya. Disana pula saya bersekolah, tepatnya di SD Xaverius panjang, tetapi hanya sampai dua tahun saya bersekolah disana, pada kelas tiga, saya pindah sekolah di SD Al-Kautsar Bandarlampung dan akhirnya menamatkan sekolah dasar disana pada tahun 2009.
Setelah itu, saya melanjutkan sekolah melalui tahap seleksi masuk sekolah menengah pertama se-kota Bandarlampung, dan pada akhirnya saya diterima di salah satu SMP Negeri favorit saat itu, SMP Negeri 1 Bandarlampung. Singkat cerita, setelah mengalami masa-masa bersekolah selama tiga tahun disana, saya dinyatakan lulus pada sekolah menengah tingkat pertama ini pada tahun 2012 dengan nilai akhir yang cukup memuaskan. Tahap seleksi selanjutnya, yaitu seleksi masuk sekolah menengah atas, pada waktu itu saya diterima di pilihan ketiga yaitu di SMA Negeri 15 Bandarlampung, awalnya saya sempat merasa kecewa karena gagal masuk di pilihan pertama, tetapi pada akhirnya saya mulai tau arti dibalik semua ini. Di sana saya belajar banyak hal dan tentunya juga melewati masa-masa indah ketika SMA. Tak terasa waktu tiga tahun itu berjalan sangat cepat, yang pada akhirnya saya harus dihadapkan pada ujian sekolah terakhir, ya, Ujian Nasional tingkat SMA tahun 2015. Rasa tegang bercampur sedih bercampur pada saat itu karena merupakan saat-saat terakhir bersama kawan-kawan di SMA. Dan akhirnya pada waktu pengumuman kelulusan diumumkan dan mengetahui kami semua lulus 100%, kami gembira bercampur haru. Tetapi itu semua belum selesai, saya harus menjalani seleksi bersama masuk perguruan tinggi nasional (SBMPTN) setelah sebelumnya gagal masuk melalui jalur undangan. Selama kurang lebih satu bulan saya mempersiapkan diri menjalani tes, akhirnya tiba tes itu. Rasa tegang kembali menyelimuti pada saat pengerjaan tes. Pada waktu itu pilihan saya adalah Farmasi-UNBRAW, Farmasi-UNSRI, serta Pend. Matematika UNILA. Selang waktu tes hingga pengumuman kelulusan ialah sebulan, pada waktu itu saya hanya bisa berdoa semoga dapat diterima di salah satu dari pilihan ke tiga saya. Saat tiba waktu pengumuman yang diumumkan di internet, waktu itu mungkin belum saatnya saya ditrima di PTN, saya gagal masuk di ketiga pilihan itu. Ada rasa kecewa serta sedih, tetapi dukungan dari orang-orang terdekat kembali membangkitkan semangat saya untuk memutskan mengikuti ujian mandiri di Universitas Sriwijaya. Saya mempersiapkan diri lebih giat lagi untuk mengikuti tes tersebut, mengorbankan semuanya dan juga rela datang jauh-jauh ke Palembang untuk mengikuti tes ini. Akhirnya sebuah usaha keras tidak mneghianati hasil, pada saat pengumuman akhirnya tertera nama saya diterima di jurusan Farmasi-Universitas Sriwijaya, jurusan pilihan saya.
Setelah melakukan registrasi, mengikuti pelantikan, dan menjalani Pengenalan Kehidupan Kampus, saya telah resmi menjadi salah satu mahasiswa Farmasi di Universitas Sriwijaya. Saya ingin menjadi seorang Apoteker yang berguna bagi masyarakat, dan tentunya membanggakan kedua orang tua saya.
